Pulau Nusa Penida 26, Denpasar, Bali, Indonesia
+62361-225388
info@bhccclinic.com / klinikbhcc@gmail.com

Stres Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Stres Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sering terdengar orang memperingatkan, jangan stres nanti sakit. Stres juga sering dikaitkan dengan makin buruknya kondisi kesehatan seseorang. Lalu, apa kaitan antara stres dengan penyakit?

Banyak kasus orang sakit bahkan sampai meninggal yang diduga bersumber dari stres. Namun bagaimana kaitan antara stres dengan sakit? Berbagai riset memang menunjukkan kaitan antara keduanya, tapi kaitan itu tidak selalu mudah karena tampaknya stres mempengaruhi kesehatan fisik melalui beberapa cara, seperti yang dikemukakan oleh Camille Wortman.

  1. Stres berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Dalam hal ini stres menghasilkan perubahan fisik dan psikis yang memberi kontribusi dan berkembangnya suatu penyakit. Misalnya, karena stres maka daya imun atau sistem kekebalan tubuh orang tersebut menjadi berkurang dan melemah, sehingga membuatnya mudah terserang flu, masuk angin, dan lain-lain. Namun tidak dengan serta-merta dapat dikatakan bahwa orang yang stres pasti akan sakit karena ada banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi.
  2. Faktor kepribadian dapat mempengaruhi apakah seseorang akan lebih mudah stres atau tidak. Orang yang pesimistis akan lebih mudah stres dan mengalami sakit dibandingkan orang yang optimis.
  3. Faktor perilaku juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sakit karena stres. Misalnya, karena stres orang tersebut menjadi sulit tidur, merokok lebih banyak, makan dan minum secara ngawur, dan lain-lain yang memudahkannya terkena suatu penyakit.
  4. Stres juga bisa memicu timbulnya ‘perilaku sakit’, seperti insomnia, kelelahan, gelisah dan juga depresi.
  5. Semua faktor tersebut mungkin saja saling berkaitan dan akhirnya menyebabkan seseorang menderita sakit setelah mengalami stres. Mungkin itu sebabnya kadang kita menemui kasus-kasus yang dikenal sebagai sindrom kematian mendadak, sesuatu yang tergambar dengan menakutkan.

Banyak penelitian telah dilakukan oleh para pakar untuk mengetahui bagaimana kaitan antara stres dengan menurunnya fungsi kekebalan tubuh (immune system). Mereka melihat faktor-faktor psikologis apa saja yang menyebabkan meningkatnya resiko berkaitan dengan sejumlah penyakit, seperti AIDS, kanker, artritis, infeksi dan alergi.

Sistem kekebalan tubuh itu bagaikan pasukan yang menjaga tubuh dari unsur luar yang disebut dengan antigen. Tugas sistem imun ini adalah mendeteksi adanya antigen. Selain itu juga menetralisir dan menyingkirkan antigen dari tubuh.

Sel-sel yang mengerjakan tugas ini diproduksi di dalam lymphocytes. Ketika bakteri menyerang tubuh, maka B-lymphocytes akan melindungi dan menetralisasi racunnya. Ketika virus, sel kanker, jamur, parasit muncul di dalam tubuh, maka T-lymphocytes yang akan menyerang para perusuh itu secara langsung.

Seberapa baik sistem kekebalan tubuh itu bekerja, disebut immuno-competence, yang dapat diukur dari aktif atau tidaknya lymphocytes dan kemampuan antibodi menghadapi racun-racun dalam pemeriksaan di laboratorium.

Banyak bukti telah ditemukan mengenai kuatnya kaitan antara stres dan menurunnya fungsi sistem kekebalan tubuh. Stres ternyata dapat menurunkan kemampuan sistem imun, sehingga tidak dapat berfungsi secara baik.

Maka tidak berlebihan kiranya jika banyak ahli menyarankan agar kita tetap dapat berelaksasi, belajar beradaptasi, tabah menerima kenyataan hidup, dan beragam cara agar tidak terlalu stres dalam menjalani hidup. Daripada sistem kekebalan tubuh kita menurun fungsinya, dan pada akhirnya kita menjadi sakit, bukan?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
WhatsApp Layanan Pelanggan