Pulau Nusa Penida 26, Denpasar, Bali, Indonesia
+62361-225388
info@bhccclinic.com / klinikbhcc@gmail.com

BATU YANG MENYEBABKAN KEMALANGAN

BATU YANG MENYEBABKAN KEMALANGAN

Nefrolitiasis/Batu Ginjal adalah adanya batu/kalkulus dalam parenkim ginjal, sedangkan urolitiasis adalah adanya batu/kalkulus dalam sistem urinarius. Urolithiasis mengacu pada adanya batu (kalkuli) ditraktus urinarius. Batu terbentuk dari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat.

Nefrolitiasis merujuk pada penyakit batu ginjal. Batu atau kalkuli dibentuk di dalam ginjal (parenkim ginjal) oleh kristalisasi dari substansi ekskresi di dalam urine.Urolitiasis merujuk pada adanya batu dalam system perkemihan.Sebanyak 60% kandungan batu ginjal terdiri atas kalsium oksalat, asam urat, magnesium, amonium, dan fosfat atau gelembung asam amino.

Nefrolitiasis adalah Pembentukan deposit mineral yang kebanyakan adalah kalsium oksalat dan kalsium phospat meskipun juga yang lain urid acid dan kristal, juga membentuk kalkulus (batu ginjal)

 

PATOFISIOLOGI

Batu terbentuk dari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat. Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat
defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urine. Kondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu mencakup pH urin dan status cairan pasien (batu cenderung terjadi pada pasien dehidrasi).

Batu dapat ditemukan disetiap bagian ginjal sampai kekandung kemih dan ukuran bervariasi dari defosit granuler yang kecil, yang disebut pasir atau kerikil, sampai batu sebesar
kandung kemih yang berwarna oranye. Factor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu, mencakup infeksi, statis urine, periode immobilitas. Faktor-faktor yang mencetuskan peningkatan konsentrasi kalsium dalam darah dan urine, menyebabkan pembentukan batu kalsium (Price, 2006).

 

MANIFESTASI KLINIK

Menurut (Smeltzer dan Suzanne, 2001), yaitu: Adanya batu dalam traktius urinarius tergantung pada adanya obstruksi, infeksi, dan edema. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi, menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta
ureter proksimal. Infeksi dan sistisis yang disertai menggigil, demam, dan disuria dapat terjadi dari iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu, jika ada, menyebabkan sedik\it gejala namun secara perlahan merusak unit fungsional ginjal. Sedangkan yang lain menyebabkan nyeri yang luar biasa dan menyebabkan ketidaknyamanan. Batu di piala ginjal mungkin berkaitan dengan sakit yang dalam dan terus menerus diarea konstovertebral. Hematuria dan piuria dapat dijumpai. Batu yang terjebak diureter menyebabkangelombang nyeri yang luar biasa, akut, kolik, yang menyebar kepaha dan genitalia.Pasien merasa selalu ingin berkemih, namun hanya sedikit urin yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasive batu. Batuyang terjebak dikandung kemih biasanya menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria.

 

GEJALA-GEJALA BATU GINJAL

Gejala utama batu ginjal adalah nyeri yang dimulai mendadak dan dapat hilang mendadak juga. Nyeri dapat dirasakan di daerah perut atau sisi belakang, dan nyeri dapat pindah ke
daerah selangkangan (nyeri pangkal paha) atau testis (nyeri testis). Gejala batu ginjal
lainnya antara lain:

  • Warna urin tidak normal
  • Terdapat darah di urin
  • Meriang
  • Demam
  • Mual
  • Muntah

 

DIAGNOSIS BATU GINJAL

Tes untuk batu ginjal antara lain:

Tes darah untuk melihat kadar kalsium dan kadar asam urat Urinalisis (tes urin) untuk melihat kristal dan sel darah merah dalam urin Penyaringan urin untuk mendapatkan sampel kristal batu ginjal Test imaging untuk mendapat kan gambar letak, ukuran, dan bentuk batu ginjal menggunakan teknik-teknik CT scan, MRI, Sinar X, USG, atau pyelogram. KOMPLIKASI

Menurut (Price, 2006), yaitu : Batu yang terlelak pada piala ginjal atau ureter dapat memberikan komplikasi obstruksi baik sebagian atau total. Hal tersebut diatas dipengaruhi oleh :

  • Sempurnanya obstruksi
  • Lamanya obstruksi
  • Lokasi obstruksi

 

Ada tidaknya infeksi Beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya infeksi pada obstruksi antara lain:

Statis urin meningkatkan pertumbuhan bakteri sehingga mendorong pertumbuhan organisme maupun pembentukan kristal khususnya magnesium amonium fosfat atau struvite Meningkatkan tekanan intraluminal menyebabkan pertumbuhan mukosa saluran kemih berkurangnya, sehingga menurunkan daya tahan tubuh. Kerusakan jaringan dapat menimbulkan penurunan daya tahan tubuh.

 

PERAWATAN BATU GINJAL

Tujuan perawatan adalah menghilangkan gejala dan mencegah gejala lebih parah (batu ginjal yang cukup kecil biasanya dengan sendirinya keluar bersama urin). Beberapa prinsip
perawatan batu ginjal adalah: Minum 8 gelas air atau lebih sehari untuk menghasilkan lebih banyak urin. Beberapa penderita mungkin harus mendapatkan cairan melalui vena (infus). Menggunakan obat penghilang rasa sakit dapat membantu mengendalikan nyeri pengeluaran batu ginjal. Minum obat untuk mengurangi pembentukan atau membantu memecah dan menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan batu ginjal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
WhatsApp Layanan Pelanggan