Pulau Nusa Penida 26, Denpasar, Bali, Indonesia
+62361-225388
info@bhccclinic.com / klinikbhcc@gmail.com

Dijamin Tidak Perlu Hemodialisa, Kalau Kamu Melakukan 1 Hal Ini

Dijamin Tidak Perlu Hemodialisa, Kalau Kamu Melakukan 1 Hal Ini

alternatif hemodialisa

Hemodialisa atau cuci darah adalah terapi cuci darah di luar tubuh. Terapi ini menjadi suatu hal yang wajib oleh pengidap masalah ginjal yang ginjalnya sudah tak berfungsi sebagaimana mestinya. Normalnya, tubuh manusia memang mampu mencuci darah secara mandiri, tapi bila terjadi masalah pada ginjal, kemampuan itu menjadi berkurang.

Ginjal sendiri merupakan organ yang punya peran amat vital dalam tubuh. Organ ini bertanggung jawab untuk penyaringan darah. Selain membersihkan darah dalam tubuh, ginjal juga membentuk zat-zat yang menjaga tubuh agar tetap sehat. Namun, pada pengidap penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal, organ ini sudah tidak bisa berfungsi dengan baik.

Kondisi di ataslah yang membuat tubuh membutuhkan proses cuci darah atau hemodialisa menggunakan bantuan alat medis. Dengan kata lain, dalam kondisi ini, hemodialisa menggantikan peran ginjal ketika organ tersebut sudak tidak mampu bekerja secara efektif.

Hemodialisa

Hemodialisa dilakukan dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan mengatur cairan, elektrolit tubuh. Proses pencucian darah atau hemodialisa dilakukan oleh tabung di luar mesin yang bernama dialiser.

Di dalam dialiser, terjadi proses pencucian, mirip dengan yang berlangsung di dalam ginjal. Pada dialiser terdapat 2 kompartemen serta membran semipermeabel di tengahnya. Mesin digunakan sebagai pencatat dan pengontrol aliran darah, suhu, dan tekanan. Kompartemen pertama berisi larutan dialisat dan kompartemen lainnya berisi darah; selanjutnya terjadi proses difusi pengeluaran toksin uremik melalui membran semipermeabel; dan ultrafiltrasi pengeluaran air dan zat terlarut dar darah.

Ketika terkena gagal ginjal kronis, tidak sedikit penderitanya mengusahakan segala cara untuk menghindari hemodialisa karena efek sampingnya yang cukup merugikan. Yang pertama adalah letih, lemas dan anemia, kemudian juga mual muntah. Pasien yang dalam proses cuci darah umumnya juga mengalami sakit kepala, mudah lelah, dan kram otot di bagian tubuh tertentu.

Alternatif Hemodialisa, Hemodiafiltrasi

Sebuah metode dialisis baru, disebut hemodiafiltrasi, dapat menjadi pilihan jika efek samping dari hemodialisa terasa terlalu merugikan. Prosedur ini terdiri dari kombinasi hemofiltrasi dan hemodialisis konvensional menggunakan membran fluks tinggi dengan tekanan transmembran (TMP) 300-500 mmHg dan aliran dialisat 900 ml/menit. Karena kombinasi transfer massa konvektif dan difusi, nilai pembersihan molekul kecil dan besar secara signifikan lebih tinggi daripada selama hemofiltrasi atau hemodialisis saja dengan membran yang sama. Penghapusan kelebihan air ditoleransi dengan lebih baik daripada selama hemodialisis. Dengan metode baru ini, enam pasien telah berhasil dirawat selama enam bulan (tiga kali seminggu, tiga jam per pengobatan) tanpa efek samping.

Studi Klinis Pada Hemodiafiltrasi

Terapi  dialisis  yang  efisien  merupakan  faktor  utama  yang  dapat  mempengaruhi  kualitas hidup  pasien  dengan  gagal  ginjal.  Keberhasilan  dari proses  dialisis  dapat  dinilai  dari  berbagai aspek termasuk angka kematian,  anemia,  gizi,  dan  penyakit  kardiovaskular.Pada beberapa studi  klinis  menunjukkan  HDF  memiliki  keunggulan  dalam  berbagai  aspek  yang  dapat meningkatkan kualitas  hidup pasien.

Beberapa keunggulan  HDF pada  pembuangan  zat toxin dan perbandingannya dengan adalah pada indikator-indikator berikut :

Kadar Urea

Kerr  et  al  dan  Canaud  et  al(2006),  menunjukkan  bahwa pembersihan urea  dan kreatinin meningkat pada terapi HDF sebesar 10% sampai 15% dari waktu ke waktu dibandingkan dengan hemodialisa.

Kadar Fosfat Kalsium-Fosfat, vitamin  D,  dan  hormon  paratiroid

Zat-zat diatas telah menjadi faktor  penting yang  terkait  dengan  penyakit  kardiovaskular pada  pasien gagal  ginjal. Dengan adanya  proses  konveksi, pemebrsihan fosfat dapat  ditingkatkan  dengan metode  HDF hingga mencapai 30-35  mmol/L  per  sesi. Pasien yang  mendapat terapi HDF  memiliki  kadar  fosfat  serum lebih rendah  dibandingkan  dengan mereka yang mendapat terapi hemodialisa atau HD (Canaud et al.,2006).

β2-mikroglobulin dan Zat terlarut bermolekul besar lainnya

Studi terkontrol dan prospektif telah menunjukkan pengurangan 20% sampai 30% lebih besar dari β2-mikroglobulin  per  sesi dengan OLHDF dibandingkan dengan HD  high-flux. Hal  ini  dapat membantu  dalam  mengurangi terjadinya amyloidosis. Selain itu, molekul ini telah sering digunakan sebagai pertanda untuk clearance dari berbagai zat dengan  berat  molekul sedang.  Hal ini menunjukkan bahwa HDF juga akan lebih efektif dalam menghilangkan  racun  uremik lebih besar dibandingkan dengan modalitas difusi.

Selain   itu,   HDF   juga   telah menunjukkan dapat membersihkan zat terlarut yang lebih besar seperti mioglobin dan  retina-bindingprotein (Maduel et.al, 2002) serta  beberapa  protein  yang  mengikat zat  terlarut seperti p-cresol. OLHDF   juga   mengurangi   kadar   AGEs (advanced glycosylation  endproducts) yang berkontribusi dalam terjadinya  atherosclerosis pada  pasien  gagal  ginjal. Selain  itu  kadar  homocysteine,  asam  amino  yang juga  dapat menyebabkan  atherosclerosis,  berkurang  secara  signifikan  pada  terapi HDF. Kadar leptin atau hormon yang berperan dalam pengaturan rasa lapar  juga berkurang  secara signifikan pada HDF dan tingkat leptin  darah yang  rendah  dapat  terlihat pada  pasien dengan  terapi HDF jangka panjang. Hal  ini  berpotensi  mendukung  perbaikan  status  gizi  pasien  dan  status kardiovaskular, meskipun ini titik akhir klinis belum dievaluasi lebih lanjut.

Manfaat Klinis Pada Hemodiafiltrasi

Ketika kita berbicara mengenai sebuah inovasi teknologi dalam terapi,seperti hemodialisis, akan dianggap layak jika menunjukkan hasil setelah setidaknya memenuhi salah satu standar berikut: meningkatkan kelangsungan hidup, meningkatkan kualitas hidup, atau mengurangi komplikasi. Berbagai manfaat klinis HDF dapat dilihat di bawah ini.

Hipotensi pada dialisis

Tekanan darah rendah atau hipotensi cukup sering terjadi kepada pasien gagal ginjal yang menjalani proses hemodialisa. Penghapusan zat terlarut dan cairan secara cepat dapat menyebabkan gejala hipotensi yang merupakan komplikasi akut yang paling umum dari hemodialisa. 20% hingga 30% dari sesi dialisis berkomplikasi terjadi hipotensi dan gejala yang mengikutinnya seperti kram otot, mual, muntah, dan nyeri kepala. Hal ini dapat berpengaruh terutama pada pasien lansia, pasien dengan diabetes, serta pasien dengan penyakit jantung struktural.

Berkurangnya komplikasi tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal. Pengurangan hipotensi intradialytic juga memungkinkan penghapusan cairan yang cukup, membantu memulihkan euvolemia dan kontrol tekanan darah yang lebih baik. Beberapa studi observasional menunjukkan stabilitas hemodinamik intradialytic lebih baik ketika pasien dirawat oleh terapi konvektif, termasuk HDF. Studi meta-analisis terkontrol acak menegaskan bahwa tekanan darah sistolik selama sesi dialisis secara signifikan lebih tinggi, dan penurunan tekanan sistolik dapat terjadi secara maksimal dengan modalitas konvektif dibandingkan dengan hemodialisa.

Amyloidosis Dialysis-related amyloidosis (DRA)

Amyloidosis gangguan yang disebabkan oleh deposisi β2-mikroglobulinsebagaiamiloid fibrilpada jaringan. Pengendapan amiloid pada jaringan secara histologis terjadi jauh lebih awal daripada manifestasi klinis atau radiografi penyakit. Sebuah studi postmortem prospektif pada pasien yang mendapatkan terapi HD menemukan deposisi amiloid sekitar 21% dari pasien yang menerima HD kurang dari 2 tahun, 50% pada 4 sampai 7 tahun, 90% pada 7 sampai 13 tahun, dan 100% pada lebih dari 13 tahun. Hingga sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan persentase DRA pada pasien gagal ginjal yang menerima terapi HDF. Hal ini dikarenakan manifestasi dari DRA timbul setelah deposisi β2-mikroglobulinselama bertahun tahun.

Anemia

Anemia merupakan faktor risiko independen pada hipertrofi ventrikel kiri dan kardiovaskular dan kematian pada pasien gagal ginjal dan juga berdampak pada kualitas hidup. Meski masih kontroversial, beberapa studi menunjukkan bahwa anemia dapat ditingkatkan pada pasien yang dengan HDF sehingga dapat mengurangi dosis penggunaan erythropoietin rekombinan (rHuEpo). Pengoreksian anemia juga terkaitdengan penurunan faktor inflamasi.Studi menunjukkan bahwa HDF meningkatkan pembuangan racun uremik yang lebih besar dan dengan mengurangi keadaan inflamasi pasien (Sitter, et.al.,2000).

Kualitas hidup

Kualitas hidup telah dinilai secara khusus dalam 2 penelitian secara acak. Lin et al., menunjukkan bahwa pasien dengan HDF secara signifikan lebih baik daripada  mereka yang menjalani hemodialisa berdasarkan ukuran kesejahteraan pasien.

Mortalitas

Sebuah tinjauan sistematis dari 20 studi tentang HDF, HF, dan HD pada penderita gagal ginjal memeriksa berbagai titik akhir, termasuk mortalitas atau tingkat kematian. Dari data 30 Meta-analisis untuk kematian dalam 6 studi (ukuran sampel dikumpulkan = 388) dengan tindak lanjut mulai dari 12 sampai 48 bulan dan menunjukkan bahwa angka kematian tidak berbeda nyata untuk modalitas konvektif (HF, HDF, dan acetat-free biofiltration) dibandingkan dengan HD (risiko relatif,1,68; 95% confidence interval, 0,23-12,13). Namun, penilitian tersebut mengingatkan bahwa tidak ada kematian dalam 4 studi yang dianalisis.

Kesimpulannya, dengan kemajuan teknologi saat ini, pengobatan hemodialisa dan penghapusan zat terlarut secara difusi memiliki tingkat kematian dan komplikasi yang tinggi. Oleh karenanya, dibutuhkan modalitas terapi yang lebih baik bagi pasien dengan gagal ginjal.

Modalitas pengobatan yang melibatkan konveksi, seperti HDF, memungkinkan penghapusan spektrum yang lebih luas dari toxin-toxin uremik, dengan pembersihan yang lebih efisien pada molekul berukuran sedang-besar. HDF memiliki banyak keuntungan klinis yang potensial dibandingkan dengan HD high-flux seperti dapat membantu meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dan juga meningkatkan kelangsungan hidup pasien gagal ginjal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
WhatsApp Layanan Pelanggan