Pulau Nusa Penida 26, Denpasar, Bali, Indonesia
+62361-225388
info@bhccclinic.com / klinikbhcc@gmail.com

Anemia pada Penderita Gagal Ginjal Kronis, Ini 8 Gejalanya

Anemia pada Penderita Gagal Ginjal Kronis, Ini 8 Gejalanya

anemia

Anemia sering terjadi pada orang dengan penyakit gagal ginjal kronis (GGK). Anemia atau kekurangan darah ini cenderung memburuk seiring GGK berlangsung. Penyebabnya umumnya pada orang dengan penyakit ginjal termasuk kehilangan darah dari hemodialisa dan rendahnya tingkat nutrisi yang ditemukan dalam makanan yaitu zat besi, vitamin B12 dan asam folat karena keterbatasan atau pantangan yang dimiliki oleh penderita gagal ginjal kronis.

Mengapa Penderita Gagal Ginjal Kronis Lebih Rentan ?

Pada gagal ginjal kronik, terjadi kerusakan organ ginjal yang berakibat pada terjadinya penurunan fungsi ginjal yang disertai dengan penurunan produksi eritropoietin (EPO). Erythropoietin (EPO), merupakan hormon glikoprotein (193 asam amino) yang disekresikan oleh ginjal dan mengatur produksi sel darah merah. Biasanya, tingkat EPO bervariasi berbanding terbalik dengan hematokrit. Hipoksia atau kekurangan oksigen akan menstimulasi pelepasan EPO, yang pada gilirannya, merangsang produksi eritrosit sumsum tulang. Jadi, jika produksi hormon EPO berkurang maka kadar hemoglobin pun akan ikut menurun. EPO meminta sumsum tulang untuk membuat sel darah merah, yang kemudian membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika ginjal sakit atau rusak, mereka tidak membuat cukup EPO. Akibatnya, sumsum tulang membuat sel-sel darah merah lebih sedikit, dan menyebabkan kurangnya kadar hemoglobin dalam darah.

Waspadai Gejalanya Sebelum Terlambat

Tanda-tanda dan gejala anemia antara lain:

  • Lemas
  • Kelelahan
  • Telinga berdenging
  • Mata berkunang-kunang
  • Pucat
  • Pusing
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Nyeri dada

anemia menimbulkan pusing

Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 g/dl untuk laki-laki, dan di bawah 12g/dl untuk wanita. Untuk mendiagnosisnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan darah lengkap, dengan mengukur jenis dan jumlah sel darah dalam tubuh serta tes darah lainnya untuk mengukur zat besi.

Gejala anemia pada penderita gagal ginjal kronik pada umumnya sama dengan gejala anemia pada umumnya, yaitu lemas, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, gangguan kognitif, pucat, sakit kepala berdebar-debar, sesak napas, hingga dapat menyebabkan pingsan. Komplikasi terburuk yang dapat terjadi pada penderita anemia adalah terjadinya gagal organ akibat kurangnya oksigen dalam jangka waktu yang lama. Jika gagal organ sudah terjadi, maka risiko kematian akan semakin besar.

Mengapa Anemia pada Gagal Ginjal Kronis Sangat Berbahaya?

Bukan tanpa alasan apabila anemia yang terjadi pada penderita gagal ginjal kronis dikatakan lebih berbahaya. Hal ini disebabkan karena penderita gagal ginjal kronis sudah tidak dapat memproduksi EPO secara mandiri. Tentu saja, kadar hemoglobinnya tidak terjaga dengan baik.

Hemoglobin memiliki fungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, jika kadar hemoglobin menurun maka asupan oksigen tubuh juga akan ikut berkurang. Hal ini terjadi karena hemoglobin berperan penting dalam mengikat oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Jika kadar hemoglobin rendah, otomatis kapasitas tubuh untuk mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh juga ikut menurun. Komplikasi yang sering terjadi karena hemoglobin rendah adalah gangguan irama jantung, pembesaran otot jantung, hingga dapat menyebabkan gagal jantung.

Perawatan dan Pengobatan Anemia

Penderita gagal ginjal kronik dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah dengan pemberian injeksi/suntik EPO. Obat ini disuntikkan secara subkutan (di bawah kulit). Pasien yang sedang menjalani hemodialisa bisa mendapatkan terapi EPO dengan cara disuntik melalui pembuluh darah (intravena). Untuk memahami hormon EPO dengan lebih baik, situs Alodokter telah memuatnya dalam artikel ini. Menurut Peneliti Ahli Utama Pengembangan Produk Bio Farma, Neni Nurainy, EPO dapat diberikan kepada orang dengan anemia akibat kelainan ginjal dan gagal ginjal, orang yang mendapatkan perawatan kemoterapi yang mengakibatkan kerusakan sel agar mereka dapat memproduksi eritrosit. EPO dalam bentuk human rekombinan EPO akan diberikan dalam bentuk injeksi.

Pada beberapa kondisi, dokter mungkin akan menyarankan agar pasien anemia pada gagal ginjal kronik untuk mendapatkan transfusi darah jika kadar hemoglobin terlalu rendah. Jadi, sebaiknya Anda berdiskusi dengan dokter Anda mengenai pilihan terapi yang terbaik untuk Anda.

Bagi pasien dengan gangguan ginjal kronik dan anemia yang ingin menjalani terapi hemodialisa di Klinik Utama BHCC, dapat menghubungi kontak yang tertera atau datang langsung ke klinik kami untuk mendapatkan informasi dan jadwal untuk terapi hemodialisa.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
WhatsApp Layanan Pelanggan