Pulau Nusa Penida 26, Denpasar, Bali, Indonesia
+62361-225388
info@bhccclinic.com / klinikbhcc@gmail.com

Mengenal Difteri Yang Sempat Mewabah Dan Meresahkan Masyarakat Indonesia

Mengenal Difteri Yang Sempat Mewabah Dan Meresahkan Masyarakat Indonesia

Oleh : dr. Alfa Matrika Sapta Dewanti, S.Ked

 

Difteri merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria. Infeksi bakteri tersebut menyerang selaput lendir pada, tenggorokan, hidung  bahkan kulit. Pada tahun 2017, Indonesia dihebohkan oleh Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Menurut data Kementrian Kesehatan,  terdapat 95 kabupaten/kota dari 20 provinsi melaporkan wabah kasus difteri. Berdasarkan data Depkes, terdapat 13 kematian akibat difteri di Jawa Barat dan 9 orang di Banten. Hampir 90% orang yang terinfeksi difteri, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap.

Difteri dapat ditularkan melalui percikan ludah penderita di udara yang terhirup ketika penderita batuk atau bersin, barang-barang yang terkontaminasi bakteri seperti handuk serta sentuhan langsung pada ulkus (luka borok) akibat difteri. Penularan difteri sangat tinggi pada masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk dan kebersihan lingkungan yang tidak dijaga.

Difteri baru memunculkan gejala  2-5 hari setelah bakteri masuk ke tubuh penderita. Gejala yang muncul dapat berupa demam, menggigil, adanya lapisan tipis abu-abu pada tenggorokan, nyeri tenggorokan dan suara serak. Selain itu, penderita biasanya mengalami pilek dengan konsistensi cair yang semakin lama menjadi kental bahkan terkadang bercampur darah, kesulitan bernafas, pembengkakan kelenjar limfe pada leher dan lemas. Infeksi difteri dapat menyerang kulit dan menimbulkan ulkus (luka borok).

Apabila menemui gejala-gejala seperti di atas, lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter. Penanganan difteri dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri dan mengatasi infeksi serta pemberian antitoksin untuk menetralkan toksin atau racun yang menyebar pada tubuh penderita. Penderita difteri akan menjalani pemeriksaan laboratorium dengan pengambilan sampel dari lendir pada tenggorokkan, hidung atau borok pada kulit sebelum pengobatan dimulai. Penderita yang sudah ditegakkan mengalami infeksi difteri, akan dirawat di ruang isolasi di rumah sakit. Penderita difteri yang tidak segera diobati dengan tepat maka akan menimbulkan komplikasi berupa gagal nafas, kerusakan jantung, kerusakan saraf dan hipertoksik yang memicu perdarahan dan gagal ginjal.

Difteri dapat dicegah dengan pemberian imunisasi yang dikombinasikan dengan pertusis dan tetanus atau yang lebih dikenal dengan imunisasi DPT. Imunisasi tersebut merupakan program imunisasi wajib pemerintah Indonesia. Imunisasi DPT diberikan pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 1,5 tahun dan 5 tahun. Selanjutnya booster diberikan pada usia 10 tahun dan 18 tahun. Vaksin dapat diulang setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang lebih optimal.

Rawatan kaedah akupuntur : Rasa nyeri punggung dan rasa sakit punggung

Oleh (h)Dr.Puteri

Rendahnya punggung rentan terhadap regangan karena fungsi bantalan dan koneksi dalam gerakan, seperti memutar dan membungkuk. Sengatan otot disebabkan saat serat otot terlalu diregangkan atau robek. Peradangan itu biasa terjadi di lokasi luka, biasanya disertai rasa sakit dengan gerakan. Kram otot atau kejang bisa terjadi, begitu pula fungsi dan / atau rentang gerakan yang menurun.

Menurut Pusat Nasional Kesehatan Komplementer dan Integratif (NCCIH), “hasil dari sejumlah penelitian menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu mengurangi nyeri punggung bawah kronis,

Cara Kerja Akupunktur

Penjelasan ilmiah modern adalah meminta titik akupunktur merangsang sistem saraf untuk melepaskan bahan kimia di otot, sumsum tulang belakang, dan otak, termasuk endorfin, encefalin (sejenis endorfin) dan bahan kimia saraf lainnya. Bahan kimia alami ini dapat mengubah pengalaman rasa sakit atau memicu pelepasan bahan kimia dan hormon lain yang mempengaruhi sistem pengaturan internal tubuh sendiri. Hal ini dapat membawa efek normalisasi pada fungsi neuroendokrin (saraf dan hormon). Peningkatan keseimbangan energi dan biokimia yang dihasilkan oleh akupunktur mengakibatkan merangsang kemampuan penyembuhan alami tubuh, dan dalam mempromosikan kesehatan fisik dan emosional.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
WhatsApp Layanan Pelanggan